Dari Asap ke Tangis: Kebakaran Terra Drone yang Mengguncang Jakarta Timur
Di bawah sinar lampu jenazah, sebuah keharuan menggantung di udara. Di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025), para keluarga korban kebakaran Terra Drone yang telah menunggu berjam-jam akhirnya mendapat kepastian. Mereka menggenggam surat kematian dengan air mata yang mengalir deras, seolah tak percaya bahwa kehilangan ini benar-benar terjadi. Nah, ketujuh jenazah yang diserahkan hari ini menambah derita bagi keluarga yang masih dalam luka trauma.
Keluarga yang Menunggu dengan Gembira dan Sedih
Proses penyerahan jenazah berlangsung sederhana, tetapi penuh makna. Satu per satu anggota keluarga mengambil surat kematian dengan nomor identifikasi, sebelum akhirnya memeluk peti jenazah untuk membawanya ke pemakaman. Yang menarik, suasana di ruangan penyerahan jenazah terasa seperti kisah drama yang tak terhindarkan—kebahagiaan karena kepastian, dan kesedihan karena kehilangan. Mereka gelisah, antara harap dan tak menyangka.
“Kami selama ini harap-harap cemas. Tapi sekarang, kami harus menerima kenyataan,”
ujar salah satu keluarga korban yang tak mau disebut nama.
Analisis dari para keluarga menunjukkan bahwa kebakaran bukan hanya peristiwa fisik, tapi juga menyentak perasaan mereka. Setiap surat kematian adalah cermin dari kesedihan yang tersembunyi. Dalam beberapa menit, para keluarga meninggalkan ruangan dengan langkah berat, membawa jenazah yang menjadi pengingat akan kehilangan yang tak tergantikan.
Proses Identifikasi yang Berkelanjutan
Sampai saat ini, total korban yang teridentifikasi mencapai 10 orang. Dari jumlah ini, 3 jenazah telah diidentifikasi sebelumnya, sementara 7 tambahan diberikan dalam penyerahan terbaru. Polisi terus bekerja ekstra untuk memastikan setiap korban dikenali secara pasti, termasuk mencocokkan data medis dan alat bantu identifikasi. Tapi pertanyaan terbesar tetap menghantui: apa yang menyebabkan kebakaran itu terjadi?
“Setiap jenazah memiliki cerita sendiri. Kami sedang mencari tahu apakah ada kecelakaan atau kesalahan dari prosedur pembangunan,”
tutur Karumkit RS Polri, Brigjen Prima Heru.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kebakaran Terra Drone memicu penelusuran menyeluruh terhadap standar keselamatan gedung. Tito, yang turut meninjau lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa proses evaluasi akan menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa. Kebakaran ini bukan hanya soal kecelakaan, tapi juga soal sistem yang mungkin lemah.
Dari Kebakaran ke Tragedi: Bukan Hanya Kehilangan
Kebakaran Terra Drone membawa dampak yang luas, tidak hanya pada korban, tetapi juga pada masyarakat sekitar dan kepercayaan publik terhadap bangunan kelas menengah. Bahkan, kejadian ini memicu diskusi tentang kebijakan keselamatan di Jakarta Timur. Jika satu gedung bisa berubah menjadi tempat maut dalam hitungan jam, bagaimana dengan tempat-tempat lain yang mungkin belum memenuhi standar?
Yang menarik, video haru keluarga korban menanti hasil identifikasi viral di media sosial, menunjukkan bagaimana emosi mereka terungkap. Kebakaran ini bukan hanya peristiwa kematian, tapi juga cermin dari ketidakpedulian terhadap keamanan ruang publik. Dari sini, kita bisa belajar bahwa setiap langkah kecil dalam pencegahan bencana bisa menjadi penyelematan besar bagi manusia.